Hello,
Udah lama aku gak posting. Setelah barusan liat-liat isi blog-ku, aku sempat berpikir bahwa isinya sangat berlebihan. Maklumlah, aku membuatnya semasa SMA dulu, jadi yah lumayan alay kalo kata bahasa gaul jaman sekarang sih. Haha
Pada masa-masa itu menurutku hal-hal seperti itu merupakan bahasa gaul yang diterapkan pada saat berkomunikasi lewat teks. Pada masa sekarang ini pun bahasa alay masih digunakan akan tetapi berbeda pola penggunaannya. Kalau semasa aku berada di Sekolah Menengah, bahasa alay atau bahasa gaul jaman sekarang tersebut lebih kepada banyaknya penggunaan huruf-huruf yang besar kecil dan dobel-dobel serta angka. Seperti contohnya yang aku ingat itu "banget" menjadi "bangedhz" serta "aku" menjadi "aQ" serta "siang" menjadi "ciy4n9". Sekarang bahasa penulisannya sudah berganti menjadi "beud" atau "beett" serta pada masa sekarang penggunaannya dipakai dalam percakapan. Masih segar dalam ingatanku, ada tambahan kata alay baru yaitu "ciyus", "cungguh", "enelan", dan "miapah". Aku sendiri tak tahu pasti kapan kata-kata baru tersebut muncul dan siapa pengarangnya, yang jelas sekarang kata-kata tersebut telah menjadi trending topic hangat yang ada di Indonesia. Aku sendiri kadang suka menggunakan kata-kata baru tersebut pada saat bercanda bersama teman-temanku dan rasanya memang menyenangkan karena pada saat kita menggunakan kata tersebut pasti ada saja teman yang mencibir dan hal tersebut menurutku cukup mengasyikkan untuk menggoda teman. Haha
Di dalam bahasa Inggris pun kalau tidak salah mereka mempunyai bahasa alay tersebut. Aku tiba-tiba ingat dengan perkataan dosen Phonologhyku-Ibu Endang, beliau pernah berkata dalam mata kuliahnya tentang fenomena bahasa alay yang muncul. Beliau pernah berkata, jika bahasa tersebut dapat diterima oleh masyarakat luas dan digunakan dalam kegiatan sehari-hari bisa saja kata tersebut masuk ke dalam tatanan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan kata tersebut tidak tertutup kemungkinannya untuk bisa deiteliti lebih lanjut seperti kata smool, plick, sklop, flis, trok, dan krif di dalam bahasa Inggris yang seyogyanya tidak terdapat di dalam kamus.
Menurutku, sebelum kita menginjak masa dewasa semua orang pernah merasakan ke-alay-an termasuk aku sendiri jadi hal tersebut wajar-wajar saja selama kata tersebut diterima oleh masyarakat luas.
Haha, akibat melihat postinganku terdahulu aku jadi tak sadar bahwa sedang membahas tentang alay.
Mudah-mudahan postinganku ini tidak membuat orang-orang yang menggunakan bahasa seperti mencibirku karena merasa digurui, aku bersikap netral, tak membenci ke-alay-an tapi juga tak menyetujuinya secara penuh karena sangat sulit membaca SMS dari orang yang menuliskannya dalam bahasa alay.
Trims..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar